Minggu, 31 Juli 2011

mimpi

kasar
hatinya berarak
menuju dalam kepingannya terurai

Rubuhkan saja temboknya
kepada pasir-pasir juga perekatnya
lalu aku berpaling, tak mengindahkan
atau masih ingin berharap pada mimpi yang tak menentu

tertidur pulas aku disana
bermimpi indah megurai cerita
tak ubah pola pikirnya bagai mengais di tepian

Mengapa tak bangun, Mengapa tak berdiri
burung kecil pun telah bosan untuk berdendang
seperti mengerti bahwa tuannya tak lekatnya seperti manusia pengais sisa mimpi

Lalu apa yang diperbuat?
bangun dari mimpi?
menyadarkan diri bahwa sayap hidup tak akan berhenti

Lalu mengapa tercipta mimpi
Mengapa berimajinasi?
Bukankah fikir pelita hati
Lalu kini hati siapa yang berpelita?

jika mimpi itu ada, nyatakanlah
apa perlu aku berhenti berharap
diri ini manusia malang
berenergi hanya demi mimpi
namun apakah salah hati jika tetap bermimpi
jika mimpi diciptakan untuk tetap seperti ini

Mereka disana menyaksikan, namun tak merasakan
mereka disana melihat, mendengar, mengabadikan, mengukir kata, namun tak akan pernah mengambil peran

Lalu kamu apa?
raja diantara seribu bidadari
duduk gagah di singgasana mimpi

Berkacakah pada diri sendiri ketika kau bertindak
berdoakah kau sebelum mengambil keputusan

Sekali lagi ak bermimpi
mimpi yang sangat indah sekali
mimpi yang sangat berarti
mimpi yang kupercaya suatu hari nanti
dan demi Tuhan aku bermimpi



*Banyuwangi, 30 July 2011, 17:17. on my way to Yogyakarta ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar